Senin, 11 Januari 2016

Internet Dan ISP (Peralatan Pada Pusat Operasi Jaringan)

 Peralatan Pada Pusat Operasi Jaringan

Peralatan yang dibutuhkan dalam suatu jaringan sangat tergantug dengan konfigurasi yang digunakan untuk menyusun sebuah jaringan, media transmisi data, serta besar kecilnya jangkauan jaringan. Secara umum suatu jaringan dapat terdiri dari beberapa perangkat keras seperti berikut:
• Server
• Workstation
• NIC
• Hub
• Switch
• WAP
• Bridge
• Repeater
• Router

A. SERVER
Server merupakan hati suatu jaringan. Biasanya server adalah komputer dengan kecepatan tinggi dengan kapsitas memori (RAM) dan simpanan yang besar, dan dihubungkan dengan kartu jaringan yang cepat (Fast Network Interface). Peralatan yang digunakan sebagai server biasanya dipilih peralatan yang memiliki kualitas yang tinggi, sehingga server mampu beroperasi terus menerus tanpa henti untuk melayani permintaan. Sistem operasi jaringan juga dipilih untuk bekerja pada komputer tersebut, bersama perangkat lunak aplikasi dan file data yang diperlukan.

B. WORKSTATION
Semua komputer yang terhubung dengan server pada jaringan disebut workstation. Workstation merupakan komputer standar yang dikonfigurasi menggunakan kartu jaringan, perangkat lunak jaringan dan kabel kabel yang diperlukan. Beberapa workstation tidak membutuhkan simpanan lokal seperti flopy disk atau harddisk. Hal ini disebabkan karena semua file kerja dapat disimpan pada server.


C. NIC (Network Interface Card)

Gambar 1. NIC Card

NIC merupakan peralatan yang memungkinkan terjadinya hubungan antara jaringan dengan komputer workstation atau jaringan dengan komputer server. Kebanyakan NIC merupakan peralatan unternal yang dipasangkan pada slot ekspansi dalam komputer baik slot ekspansi ISA maupun slot ekspansi PCI. Bahkan pada beberapa mainboard komputer NIC sudah terpasang secara onboard, serta dalam notebook NIC terkadang dipasang pada slot PCMCIA. NIC merupakan faktor yang sangat menentukan dalam kecepatan serta kinerja suatu jaringan. Ada beberapa macam NIC yang sering digunkan dalam jaringan :
• Kartu Token Ring
• Kartu Local Talk
• Kartu Ethernet
• Kartu WLAN
Kartu token ring digunakan untuk protokol jaringan yang dibangun oleh IBM yang mana komputer mengakses jaringan melalui token passing. Topologi yang digunakan biasanya adalah star-wired-ring.
Kartu local talk digunakan untuk protokol yang dimiliki oleh apple corporation yang menggunakan skema media akses CSMA?CA dan mendukung transmisi data pada kecepatan 230 Kbps.
Kartu ethernet digunakan untuk suatu protokol jaringan ethernet yang diciptakan pertama kali oleh xerox corporation dan sibangun bersama oleh xerox, intel dan digital equipment corporation. Jaringan ethernet menggunakan CSMA/CD dan bekerja pada beberapa tipe kabel yang sangat tergantung pada jenis jaringannya.
Kartu WLAN digunkan dalam jaringan WLAN yang sekarang mulai banyak digunakan. Kartu WLAN dilengkapi dengan antena yang digunakan untuk memancarkan dan menerima data sebagai pengganti media kabel.
Dari beberapa macam jenis NIC tersebut kartu ethernet paling banyak penggunaannya dalam penyusunan jaringan.

D. Hub / Konsentrator Hub
adalah alat yang menyediakan titik pusat hubungan untuk kabel dari workstation, server dan peralatan jaringan yang lain. Hub merupakan pusat koneksi semua node jaringan. Semua peralatan jaringan dihubungkan satu dengan yang lainnya melaui hub. Hub bertindak sebagai titik pengendali untuk aktivitas sistem, pengelolaan serta pengembangan jaringan. Istilah konsentrator biasanya digunakan untuk memberi istilah hub pada jaringan Ethernet 10Base-T dan 100Base-TX, sedangkan MAU (multistation access unit) digunakan untuk memberi istilah hub pada jaringan Token Ring. Konsentrator dan MAU bekerja pada media akses yang berbeda fungsinya secara internal tetapi pada tingkat tertentu keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu sebagi hub. Antar hub dapat disusun sedemikian sehingga hub dapat melayani lebih banyak koneksi kabel jaringan dari client.
Bentuk susunan hub dapat terdiri dari tiga macam tergantung pada jenis hub yang digunakan yaitu :
• Standalone Hub
Gambar 2: Hub Standalone


Adalah Hub yang hanya terdiri satu tungkat dengan beberapa port. Standalone hub biasanya mendukung beberapa motode menghubungkan satu hub dengan hub lain. Ada yang menggunakan kabel koaksial dan juga ada yang menggunakan kabel UTP antara dua port pada masing masing hub.
• Stackable Hub
Gambar 3: Stackable Hub


Pada dasarnya hub ini hampir sama dengan standalone hub tetapi hub jenis ini dapat dihubungkan secara bertumpuk menggunakan kabel pendek khusus. Pada jenis stackable, ada fasilitas tambahan berupa port untuk menyatukan antara satu hub dengan hub lain. Teknik pengkabelan antar hub berbeda dengan teknik pengkabelan antara hub dengan workstation. Kabel yang diperlukan untuk menumpuk hub biasanya sudah tersedia pada saat membeli hub tersebut.
• Modular Hub
Jenis hub ini mudah untuk diperluas. Modular hub ditempatkan pada suatu kasis yang mempunyai banyak slot, masing masing menerima satu port komunikasi atau modul. Masing masing modul berlaku sebagai satu standalone hub. Jika modul-modul komunikasi ditempatkan pada slot dalam kasis maka modul-modul tersebut akan berhubungan dangan saluran komunikasi berkecepatan tinggi secara bersama-sama.

E. Switch
Gambar 4: Switch


Adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN yang terpisah serta menyediakan filter paket antar LAN. Switch adalah peralatan multi port, masing masing mendukung satu workstation, jaringan Ethernet atau jaringan Token Ring. Meskipun terhubung dengan jaringan yang berbeda pada masing masing port, switch dapat memindahkan paket data antar jaringan apabila diperlukan. Dalam hal ini switch berlaku seperti bridge multi port yang sangat cepat. Switch digunkan untuk meningkatkan kinerja jaringan suatu organisasi dengan cara pembagian jaringan yang besar dalam beberapa jaringan yang lebih kecil, tetapi masih menyediakan interkoneksi yang memadai antar jaringan. Switch meningkatkan kinerja jaringan dengan cara menyediakan dedicated bandwidth pada masing masing port, tanpa mengganti peralatan yang ada, switch juga dapat mendukung banyak transmisi secara serentak.

F. WAP (Wireless Access Point)
Gambar 5: WAP (Wireless Access Point)

Adalah peralatan yang berfungsi sebagai pusat kominikasi data dalam jaringan WLAN (Wireless LAN). Dalam mode operasi yang umum digunakan (Infrastrucrure mode), semua server wireless berkomunikasi dengan workstation atau dengan server lain melalui WAP. Dalam pengoperasian WAP berfungsi seperti switch atau hub pada jaringan yang menggunakan media transmisi kabel. Dalam jaringan WLAn juga dimungkinkan untuk melakukan hubungan antar peralatan tanpa melaui WAP asalkan kartu WLAN pada masing masing peralatan dikonfigurasi menggunakan mode ad-hoc. Pada mode ini hanya dapat dilakukan komunikasi antar tiga peralatan jaringan.

G. Bridge
Gambar 6: Bridge

Merupakan alata yang berfungsi membagi sebuah jaringan besar menjadi dua jaringan yang lebih kecil, sehingga menjadi jaringan yang lebih efisien. Bridge dapat memonitor lalu lintas informasi pada kedua jaringan sedemikian, sehingga paket informasi dapat dilewatkan pada lokasi yang benar. Bridge dapat memeriksa pesan dari kedua jaringan dan jika perlu memancarkannya (broadcast) ke jaringan yang lain. Bridge dapat digunakan untuk menghubungkan dua tipe pengkabelan atau tipe topologi jaringan yang berbeda asalkan dua jaringan tersebut memiliki protokol yang sama.

H. Repeater
Gambar 6: Repeater

Adalah alat yang dapat menguatkan (boost) isyarat jaringan yang melintasinya. Repeater melakukan penguatan dengan cara memperbaiki secara elektrik isyarat yang diterima yang terpisah atau menjadi satu dengan konsentrator. Repeater digunakan apabila jarak tempuh isyarat yang melalui kabel melebihi jarak tempuh standar kabel yang digunakan. Untuk kabel UTP memiliki jarak jangkauan kira kira mencapai 100 meter dan kabel koaksial RG-58 memiliki jarak jangkauan kira kira mencapai 185 meter.

I. Router
Gambar 7: Router

Adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah informasi dari suatu jaringan ke jaringan yang lain. Router akan memilih jalur terbaik untuk melewatkan suatu pesan berdasarkan pada alamat tujuan dan alamat asal. Router dapat mengarahkan lalu lintas data untuk mencegah terhadinya colision dan cukup pintar untuk mengetahui kapan untuk mengarahkan lalu lintas sepanjang jalur utama dan jalur alternatif.
Kegunaan router yang lebih penting adalah dapat mendengarkan kondisi seluruh jaringan dan menentukan apakah bagian jaringan dalam kondisi sibuk, sehingga dapat mengarahkan data pada bagian yang diinginkan secara baik sampai selesai. Yang dapat dilakukan oleh router adalah sebagai berikut :
• Mengarahkan lalu lintas isyarat secara efisien
• Mengarahkan pesan antara dua sembarang protokol
• Mengarahkan pesan antar topologi jaringan yang berbeda
• Mengarahkan pesan melintasi tipe kabel yang berbeda

Internet Dan ISP (Pengiriman Informasi Melalui Jaringan Internet)

PENGIRIMAN INFORMASI MELALUI INTERNET



Sebelum bisa dipakai atau dimanfaatkan oleh penggunanya data yang terkirim dari satu perangkat komputer, baik itu komputer Personal atau PC, server, smartphone dan tablet, ke perangkat komputer lainnya akan melewati serangkain proses yang cukup rumit agar bisa sampai atau digunakan oleh si user. Proses sebuah data bisa terkirim memang tidak pernah bisa dilihat atau diamati secara langsung, semuanya berjalan tanpa terlihat oleh penggunanya.
Dalam dunia networking, proses-proses yang terjadi sebelum data terkirim melalui media pengirim, dilakukan secara bertahap mulai dari application layer 7(OSI) sampai ke lapisan atau physical layer. Setelah itu  selesai barulah terkirim melalui media fisik seperti kabel dan diterima oleh komputer tujuan dan diproses ulang mulai dari lapisan physical sampai ke lapisan aplikasi sehingga bisa sampai ke penggunanya.
Pada tiap-tiap layer atau lapisan, informasi data tersebut dibungkus dengan suatu protocol atau aturan-aturan, proses ini dikenal sebagai Encapsulation.
Proses encapsulation terjadi pada komputer pengirim dan ketika sampai pada komputer penerima data yang diterima tersebut dibuka kembali dan diteruskan dari layer 1 sampai layer 7, proses ini dikenal sebagai decapsulation.

Berikut adalah pembahasan detail tentang proses encapsulation pada sisi pengirim dan proses decapsulation pada sisi penerima.

A.    Encapsulation

1.    Proses Encapsulation terjadi hanya pada komputer pengirim.
2.    Setiap layer dari OSI layer berkomunikasi dengan layer yang sama pada komputer penerima.
3.    Proses encapsulation dimulai dari layer aplikasi.
Informasi yang inputkan oleh user dikonversi menjadi data yang akan ditransmisikan melalui network atau jaringan. Secara teknis pengguna komputer berkomunikasi melalui Application Processes Interfaces atau API, API bertugas menghubungkan aplikasi yang digunakan dengan  sistem operasi yang berjalan pada komputer. 
Application layer bertugas untuk menentukan ketersediaan dari komponen yang diperlukan untuk melakukan komunikasi, mulai dari kesiapan koneksi sampai aturan-aturan terkait.
Sebagai catatan, bahwa aplikasi browser seperti IE bukanlah bagian dari layer aplikasi tetapi aplikasi browser  menggunakan application layer sebagai interface untuk terkoneksi dengan server tujuannya. Dengan kata lain ketika User melakukan browsing dengan menggunakan aplikasi  IE maka interface yang dipakai oleh IE untuk bisa terkoneksi dan berkomunikasi dengan server tujuan adalah layer atau lapidan aplikasi.

4.    Informasi dari user yang dikonversi oleh application layer menjadi data, kemudian oleh presentation layer data tersebut diformat menjadi bentuk atau fomat yang umum yang biasa dipakai. Intinya, pada tahap ini presentation layer menjadikan data yang akan dikirim nanti bisa dibaca dan diproses oleh application layer yang ada pada komputer tujuan.

5.     Setelah data sudah diformat sedemikian rupa maka tahap berikutnya adalah dimulainya proses transfer data. Sebelum proses transfer dilakukan maka masing-masing sesi atau proses transfer harus ditandai agar tidak membingungkan satu sama lain. Bagian ini menjadi tanggung-jawab dari session layer. 
Session layer bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan komunikasi antara sumber dan tujuan dengan mengatur dialog antara keduanya. Session layer mengatur bagaimana agar tidak terjadi tumpang tindih antara proses pada data yang satu dengan data yang lain. Ada tiga cara yang dipakai oleh session layer untuk menjaga tiap-tiap sesi, yaitu simplex, half duplex dan full duplex. Intinya, session layer menjaga agar data dari satu aplikasi tidak tercampur dengan data dari aplikasi lainnya.

6.    Proses selanjutnya adalah data yang sudah diformat dan diatur agar tidak tercampur dengan data aplikasi lainnya dipecah-pecah menjadi yang namanya segment. Tahap ini dilakukan oleh Transport layer atau layer 4 OSI layer. Pada segment, data diatur sedemikian rupa agar tidak sampai hilang dijalan tanpa diketahui bagian mana yang hilang, dengan menggunakan semacan aturan atau protocol, data yang hilang bisa dikirimkan kembali. 
Pada Transport layer terdapat dua protocol yang bertugas mengatur bagaimana segment-segment tersebut diproses, kedua protocol tersebut adalah Transmission Control Protocol atau TCP dan User Datagram Protocol atau UDP.

7.    Setelah dipecah-pecah menjadi segment maka selanjutnya tiap-tiap segment diubah lagi menjadi yang namanya packet. Packet berisikan segment dan alamat pengirim dan penerima, alamat tersebut sifatnya logis yang dikenal sebagai Internet Protocol Address (IP Address) . Tugas ini dibebankan kepada Network layer. 
Alamat IP biasanya dipakai untuk mengirimkan data kepada komputer tujuan yang berada tidak satu LAN dengan komputer pengirim. Metode atau teknik yang digunakan adalah routing, dimana  routing proses terjadi atau dilakukan oleh alat yang bernama router dengan menggunakan berbagai macam aturan yang dikenal sebagai routing protocol.

8.    Setelah packet jadi, kemudian packet diubah lagi menjadi frame. Frame berisikan packet dan alamat fisik atau Mac Address dari sumber dan tujuan dari data tersebut. Tugas ini adalah dibebankan kepada Data Link Layer. Alamat fisik atau mac address yang ada dalam frame hanya dipakai untuk komunikasi antara perangkat komputer yang berada pada LAN yang sama. Biasanya alat yang dipakai switch dan bridge.

9.    Setelah frame terbentuk maka langkah terakhir adalah frame harus diubah menjadi bit atau byte sehingga bisa terkirim melalui media fisik seperti kabel dan wireless. Bit atau byte dikirim melalui media fisik berupa kode atau sinyal electric berupa dua buah keadaan atau informasi yaitu 0 dan 1. 
0 Menandakan kondisi tidak ada aliran atau sinyal listrik sedangkan satu menandakan adanya aliran atau sinyal listrik. Proses perubahan data yang berbentuk frame  menjadi bit terjadi pada layer 2 dari OSI layer sedangkan tugas layer 1 adalah untuk mengirim dan menerima bit. Proses kirim dan terima bit biasanya terjadi pada NIC atau network interface card dari perangkat komputer dan perangkat jaringan.

Ketika Data informasi terkirim dan diterima oleh komputer tujuan maka proses yang terjadi pada komputer tujuan adalah:

B.    Decapsulation

1.Decapsulation terjadi hanya pada sisi komputer tujuan yang menerima data tersebut.
2.Decapsulation dimulai dari layer 1 dari OSI layer sampai ke layer terakhir, layer aplikasi yang merupakan interface dari aplikasi yang digunakan oleh si USER.
3.Pertama-tama komputer penerima menerima pesan berupa bit atau byte oleh layer satu melalui NIC.
4.Network card yang termasuk bagian dari layer 1 kemudian memprosesnya.
5.Bit dan byte lalu diubah menjadi frame pada layer kedua.
6.Frame lalu dicek apakah alamat fisik tujuan yang tertera di dalam frame tersebut sudah sesuai dengan alamat mac address dari komputer tersebut. Jika alamat tujuan pada frame bukan atau tidak sesuai dengan mac address dari si penerima maka si penerima bisa membuang frame tersebut tanpa harus meneruskan ke proses berikutnya. 
7.Jika Mac address sesuai atau memang ditujukan kepada si penerima maka proses selanjutnya adalah melepas bagian-bagian dari frame dan tinggal menyisakan packet.
8.Packet kemudian oleh sistem yang mengurusi layer ke tiga dari OSI layer, dicek alamatnya tujuannya apakah sudah sesuai atau belum, jika sudah sesuai alamat dengan alamat yang dimaksud maka dilanjutkan dengan proses berikutnya.
9.Paket-paket yang sudah dicek alamatnya sesuai  dan sudah sesuai, dilepas bagian-bagian yang berkaitan dengan layer 3 dan hanya menyisakan segment atau yang terkait dengan layer 4 saja.  Segment lalu dicek protocol-protocol apa saja yang dipakai.
10.Setelah itu segment diproses seseuai dengan protocol yang dipakai.
11.Segment-segment yang diterima lalu disatukan kembali sesuai dengan urutannya sehingga menjadi sebuah informasi data yang utuh seperti pada awal proses encapsulation.
12.Layer 5 dari OSI layer kemudian bertugas mengatur sesi selama proses transfer terjadi sehingga tidak terjadi tumpah tindih dan kesalahan.
13.Data yang ada kemudian dicek formatnya oleh bagian yang terkait dengan presentation layer pada OSI layer.
14.Setelah itu proses yang terakhir adalah layer aplikasi lalu menyediakan data tersebut kepada aplikasi yang pas dan tepat untuk memproses data tersebut agar bisa sampai atau diterima oleh pengguna atau user. 

Internet Dan ISP

1. Pengertian Internet Service Provider (ISP)

Internet Service Provider (ISP) adalah sebuah perusahaan penyedia layanan pada jasa sambungan internet dengan jasa lainnya yang saling berhubungan. ISP ini memiliki infrastruktur sebagai sarana telekomunikasi yang terkoneksi pada internet. ISP akan membagi kapasitas koneksi pada internet yang dimilikinya untuk para pelanggannya yang membutuhkan jasa internet. Biasanya sistem langganan telah ditetapkan dahulu ketentuannya. Sistem langganan ini pembayarnnya tiap bulan. Ada juga provider telekomunikasi lainnya yang menerapkan sistem langganan dengan mrnggunakan sistem yang berbasis quota.

Keberadaan sebuah internet service provider saat ini sudah sangat dibutuhkan, kehandalan sistem ini nantinya akan berpengaruh pada kecepatan koneksi yang dimiliki. Sebelum memilih berlangganan dengan ISP tertentu, beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

a. Kecepatan transfer
Anda harus menanyakan berapa kecepatan untuk transfer data yang maksimal pada penawaran provider tersebut. Kecepatan transfer data setiap ISP berbeda. Semakin cepat transfer data pada sebuah ISP, maka dapat dikatakan provider tersebut semakin bagus.

b. Jenis modem
Modem yang digunakan oleh pihak ISP agar sambungannya terkoneksi cepat itu berbeda-beda. Oleh karena itu, pilihlah ISP yang mampu menawarkan modem digital yang menggunakan kabel dan modem yang telah support teknologi berbasis 3G untuk sambungan internet yang menggunakan wireless.

c. Perbandingan sambungan internet
jumlah sambungan yang dibagi untuk pelanggan idealnya satu sambungan maksimal 10 tempat agar terhindar dari lambatnya koneksi internet.

d. Fitur tambahan
Anda harus teliti memilih fitur yang ditawarkan. Semakin banyak menu atau fitur yang ditawarkan menunjukkan ISP tersebut semakin handal.


2. Contoh ISP
Berikut ini adalah contoh-contoh Internet Service Provider yang ada di Indonesia.

a. Telkom Speedy
Telkom speedy adalah ISP produk dari perusaan besar PT. Telkom Indonesia. Telkom Speedy mampu menawarkan koneksi internetnya yang stabil. Selengkapnya silakan kunjungi http://telkomspeedy.com

b. Access Service Dedicated To Internet (Astinet)
Astinet ini juga produk PT. Telkom Indonesia. ISP ini menawarkan jasa untuk sambungan internet pada penggunaan skala besar. Selengkapnya silakan kunjungi http://telkomspeedy.com/telkomnet-astinet

c. IM2
IM2 adalah layanan sambungan internet dari PT. Indosat. IM2 melayani jasa hosting dan penyewaan domain. Selengkapnya silakan kunjungi http://www.indosatm2.com/

d. Centrin
Centrin ini milik PT. Centrin Online, yaitu menawarkan layanan jasa pada koneksi internet dengan menggunakan infrastruktur yang super canggih. Selengkapnya silakan kunjungi http://www.centrin.net.id

e. Provider Seluler lainnya
Saat ini hampir semua provider seluler di Indonesia menawarkan jasa layanan internet atau ISP. Layanan ini biasanya berbasis quota yang dapat diaktifkan dengan paketan tertentu, ISP jenis ini sebagai pilihan cocok untuk Anda yang hanya sekedar koneksi internet.


TERMINOLOGI DASAR JARINGAN KOMPUTER (Perencanaa Dan Pembangunan Jaringan Komputer)

PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN JARINGAN KOMPUTER

 

Ada banyak cara dan perencanaan pembangunan sebuah jaringan komputer. Tergantung bagaimana jaringan komputer itu dibangun disesuaikan dengan kebutuhan dan lingkungan kerja. Dalam operasi jaringan lokal, sebenarnya tidak membutuhkan perancangan yang komplek, karena pada dasarnya setiap kelompok jaringan memiliki sepesifikasi sendiri. Meskipun demikian, masih dibutuhkan satu router yang berfungsi untuk menghubungkan antar-workgroup.
Router tersebut bisa berupa software maupun router hardware. Router software ada free atau open sources ada juga yang berbayar. Untuk yang berbayar dan yang beredar di pasaran antara lain Winroute.Router tadi bertugas sebagai penghubung antara satu kelompok jaringan dengan kelompok jaringan yang lain atau sebagai penghubung antara jaringan lokal dengan internet. Dalam sistem operasi jaringan routing sederhana bisa dilakukan tanpa software tambahan.System Operasi Linux atau Windows 2000/XP bisa melakukan routing antar kelas IP dan bahkan bisa berfungsi sebagai router penghubung antara jaringan lokal dengan internet.Tahapan perencanaan yang harus dilakukan antara lain:
1. Perkiraan Jumlah PC
Perkiraan jumlah masksimum PC dalam satu kelompok kerja harus dilakukan dengan tepat, karena akan menentukan kelas IP dan rencana jangka panjan pengembangan jaringan komputer.
2. Menentukan Kelas IP
Kelas IP dapat ditentukan berdasarkan jumlah maksimum PC dalam satu kelompok kerja, jika jumlah maksimum PC lebih dari 254 maka harus dipertimbankan menggunakan IP kelas B , supaya tidak terjadi perubahan konfigurasi pada saat jumlah PC sudah sangat banyak dan kompleks.
3. Menentukan Range Nomor IP
Jika kita merencanakan jumlah kelompok kerja lebih dari satu maka penentuan range nomor IP perlu dipertimbangkan. Namun penentuan range IP dilakukan berdasarkan perkiraan jumlah PC.
4. Pemberian Nama Kelompok Kerja.
Alasan utama pemberian nama kelompok kerja dalam satu jaringan adalah untuk kemudahan mencari bagian dari kelompok kerja yang dibutuhkan.
5. PC Router
Tugas Router pada jaringan kecil dan menengah bisa dilakukan oleh PC yang dilengkapi Sistem Operasi jaringan baik Linux maupun MS Windows NT atau 2000.Dengan langkah-langkah sederhana maka PC tersebut sudah berfungsi sebagai Router. Untuk satu kelompok kerja jaringan diperlukan satu PC yang berfungsi sebagai Router
Pembagian kelas IP
I. Pendahuluan WinRoute yang diproduksi oleh Kerio Technology menyediakan banyak fasilitas untuk mengelola jaringan.Internet sharing merupakan fasilitas yang paling sering digunakan di WinRoute. Fasilitas lain yang disediakan oleh WinRoute adalah :
• Firewall dengan metode Packet Filter
• Network Address Translation (NAT)
• DHCP Server
• Mail Server
• DNS Forwarder
II. Persiapan Instalasi
· Download versi trial WinRoute di http://www.kerio.com/wrp_download.html. Versi trial tersebut dapat berjalan dengan fasiitas penuh
 Instal modem dan dialup networking, dan pastikan anda sudah dapat mengakses interet dengan komputer yang akan digunakan sebagai server WinRoute .  Spesifikasi komputer untuk server WinRoute minimal adalah sebagai berikut :
 CPU Pentium 200
 RAM 32 MB
 Space HDD 10 MB
· Network Card 10/100 MBps
III. Konfigurasi Jaringan Lokal

Jaringan dengan IP Statis Apabila anda mengkonfigurasi LAN dengan IP Address manual / statis maka pada tiap komputer klien harus dikonfigurasi sebagai berikut :
IP Address : 192.168.0.x Subnet Mask : 255.255.255.0 Default Gateway : IP komputer WinRoute ; 192.168.0.1 DNS Server : IP komputer WinRoute ; 192.168.0.1
Untuk mempermudah alokasi dan konfigurasi IP Address di klien anda dapat menggunakan fasiltas DHCP.WinRoute memiliki fasilitas DHCP yang dapat digunakan untuk mengalokasikan IP Address di jaringan. lakukan konfigurasi berikut di DHCP Server jaringan lokal :Pastikan IP Komputer WinRoute (192.168.0.1) belum digunakan oleh komputer lain di jaringan. Masukkan IP tersebut di daftar exclusion agar tidak dipakai oleh komputer lain di jaringan.
 Masukkan IP komputer WinRoute : 192.168.0.1 sebagai default gateway di DHCP Option.
 Untuk option DNS Server, arahkan ke IP WinRoute apabila anda ingin menggunakan DNS forwarder WinRoute. Jika tidak, masukkan IP DNS Server jaringan anda di DHCP Option dan matikan DNS Forwarder WinRoute.
 Menggunakan DHCP dan DNS WinRoute Cara termudah dan sederhana adalah dengan menggunakan DHCP dan DNS Forwarder yang disediakan WinRoute. Untuk menggunakan teknik ini anda harus mematikan fungsi DHCP yang terdapat di jaringan lokal dan mengaktifkan DHCP WinRoute. Klik Settings > DHCP Server untuk menampilkan konfigurasi DHCP, lalu aktifkan ceklis DHCP Server enabled. Selanjutnya klik New Scope untuk menentukan alokasi IP Address di jaringan lokal. Masukkan range IP dari 192.168.0.2 s/d 192.168.0.50. Alokasi IP tersebut dapat disesuaikan dengan jumlah komputer di jaringan anda. Alamat 192.168.0.1 telah digunakan untuk WinRoute, sehingga tidak dimasukkan di DHCP. Untuk menentukan option klik Default Gateway dan masukkan IP komputer WinRoute 192.168.0.1. Sedangkan untuk DNS Server masukkan pula 192.168.0.1 di bagian specify value. Dengan konfigurasi DHCP tersebut IP komputer klien akan disetting otomatis oleh WinRoute sesuai konfigurasi yang telah diisikan.
Langkah berikutnya adalah konfigurasi DNS Forwarder di menu Settings > DNS Forwarder.
Isikan konfigurasi DNS Forwarder seperti berikut :
DNS Server diarahkan ke 202.135.0.155 yang merupakan server DNS milik TelkomNet.
IV. Konfigurasi Dialup dan Proxy Server WinRoute
Buka menu Settings > Interface table, dimana ditampilkan dua interface masing-masing Network Card untuk jaringan lokal dan interface dialup ke TelkomNet. Buka property RAS dan pastikan NAT diaktifkan untuk interface ke internet. Untuk setting dialup WinRoute, klik tab RAS dan isikan data koneksi ke ISP TelkomNet. Tutup konfigurasi RAS dan kembali ke menu Interface Table, buka property untuk interface Ethernet – NDIS Driver yang merupakan koneksi ke LAN.
Untuk mengaktifkan fasilitas Proxy Server buka menu Settings > Proxy Server dan aktifkan Proxy Server Enabled
V. Konfigurasi Browser

Bagi anda yang menggunakan Internet Explorer, buka menu Tools > Internet Options. Klik tab Connections, lalu klik tombol LAN Settings. Masukkan konfigurasi berikut :
Setelah browser selesai disetting, hubungkan komputer WinRoute ke internet dan cobalah melakukan browsing dari klien.
Membangun Server Berbagi Data
1). Cara Berbagi File Antara Dua Komputer
Membentuk Homegroup
Untuk mulai berbagi file antara komputer, Anda akan perlu membuat sebuah homegroup, yang sebenarnya merupakan kumpulan komputer yang dapat berbagi file.
 Akses Control Panel dari Menu Start
 Pastikan opsi ditampilkan sesuai dengan kategori di kanan atas layar.
 Cari kategori "Network and Internet". Klik link "Choose homegroup and sharing options”.
Ini adalah tempat Anda bisa membuat homegroup untuk berbagi file antara komputer atau mengakses homegroup yang ada untuk digunakan pada mesin lain.

 Jika "There is currently no homegroup on the network": Klik link di bagian bawah layar yang menyebutkan"Create a Homegroup".

 Jika "This computer belongs to a homegroup": Klik link untuk "View or print the homegroup password”

Mengakses Komputer Windows 7* Lain di Homegroup.
klik pada menu start, dan akses panel kontrol seperti sebelumnya. Temukan link untuk "Choose homegroup and sharing options" di bawah kategori "Network and Internet".
Alih-alih membuat homegroup baru, Anda akan melihat kotak peringatan yang memberi tahu bahwa sebuahhomegroup telah terdeteksi pada network Anda. Klik tombol "Join Now". Anda akan memasukkan password yang Anda simpan dari komputer lain dan pilih jenis file seperti sebelumnya.
Tunggu beberapa saat sementara sambungan dibuat, setelah itu Anda siap untuk berbagi file antara komputer.

TERMINOLOGI DASAR JARINGAN KOMPUTER (Cara Membangun Lapisan Distribusi Pada Jaringan Komputer)



CARA MEMBANGUN LAPISAN DISTRIBUSI SEBUAH JARINGAN
 (CORE LAYER , DISTRIBUTION LAYER, dan ACCES LAYER)
Dedicated Router (perangkat keras) misalnya Cisco, BayNetworks, 3Com dan lain-lain. Alasan mengapa menggunakan router berbentuk perangkat keras tersebut biasanya adalah sebagai berikut :

Stabilitas, karena lebih spesifik melakukan tugas sebagai router dari pada sebuah PC yang melakukan tugas sebagai router.
Memiliki banyak alternatif koneksi.
Keamanan karena mendukung pemfilteran paket data.
Kemudahan, karena dioperasikan menggunakan Internetwork OperatingSystem(IOS).
Praktis dan fleksibel dalam penempatan.

Akan tetapi, seiring dengan keunggulan Dedicated Router ini, tidak terlepas dari harga yang mahal untuk mendapatkannya.



Model Tiga-Layer Hierarchical Secara Umum



A.PENGERTIAN CORE LAYER

Layer Core atau lapisan inti merupakan tulang punggung (backbone) jaringan. Contoh dalam jaringan hirarki layer core berada pada layer teratas .Layer Core bertanggung jawab atas lalu lintas dalam jaringan. Dalam lapisan ini data – data diteruskan secepatnya dengan menggunakan motode dan protokol jaringan tercepat (high speed). Misalnya fast ethetnet 100Mbps, Gigabit Ethetnet, FDDI atau ATM. Pada lalulintas data digunakan swicth karena penyampaiannya pasti dan cepat.

Dalam lapisan ini tidak boleh melakukan penyaringan / filter paket data karena memperlambat transmisi data dan tidak mendukung wordgroup. Untuk toleransi kesalahan digunakan peralatan jalur ganda . Oleh sebab itu swicth dikonfigurasikan dengan menggunakan Spanning Tree Topology dimana dapat diciptakan jalur ganda tanpa harus memiliki resiko terjadi lingkaran jaringan.

Pada layer ini bertanggung jawab untuk mengirim traffic secara cepat dan andal. Tujuannya hanyalah men-switch traffic secepat mungkin (dipengaruhi oleh kecepatan dan latency). Kegagalan pada core layer dan desain fault tolerance untuk level ini dapat dibuat sebgai berikut :

Yang tidak boleh dilakukan :
-Tidak diperkenankan menggunakan access list, packet filtering, atau routing VLAN.
-Tidak diperkenankan mendukung akses workgroup.
-Tidak diperkenankan memperluas jaringan dengan kecepatan dan kapasitas yang lebih besar.

Yang boleh dilakukan :
-Melakukan desain untuk keandalan yang tinggi ( FDDI, Fast Ethernet dengan link yang redundan atau ATM).
-Melakukan desain untuk kecepatan dan latency rendah.
Menggunakan protocol routing dengan waktu konvergensi yang rendah.


B. DISTRIBUTION LAYER ( LAPISAN DISTRIBUSI)

Layer Distribusi disebut juga layer workgroup yang menerapkan titik kumunikasi antara layer akses dam layer inti. Fungsi utama layer distribusi adalah menyediakan routing, filtering dan untuk menentukan cara terbaik unutk menangani permintaan layanan dalam jaringan. Setelah layer distribusi mentukan lintasan terbaik maka kemudian permintaan diteruskan ke layer inti. Layer inti dengan cepat meneruskan permintaan itu ke layanan yang benar.

Layer distribusi diterapkan kepada setiap fakultas yang memiliki beberapa jurusan untuk menghubungkan beberapa jurusan-jurusan yang ada kedalam satu workgroup. Dalam lapisan ini diadakan pembagian atau pembuatan segmen-segmen berdasarkan peraturan yang dipakai dalam perusahan atau universitas, dimana jaringan dibagi pada setiap workgroup.

Penyaringan /filter data dalam lapisan ini akan dilakukan untuk pembatasan berdasarkan collison domain, pembatasan dari broadcast dan untuk keamanan jaringan. Pada Layer distibusi VLAN juga dibuat untuk menciptakan segmen - segmen logika. Layer ini mendefinisikan daerah dimana manipulasi paket data (packet manipulation) dapat dilakukan.

Fungsi Distribusi Layer antara lain adalah
:

· Address atau Area Jaringan LAN
· Akses ke Workgroup ata Departemen
· Mendefinisikan Broadcast/multicast domain
· Routing dari Virtual LAN (VLAN)
· Titik temu beberapa media berbeda yang digunakan didalam jaringan
· Keamanan
· Titik dimana Akses secara Remote ke Jaringan dapat dilakukan


C. ACCESS LAYER

Layer ini disebut layer desktop. Layer akses mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya internetwork. Desain Layer akses diperlukan untuk menyediakan fasilitas akses ke jaringan. Fungsi utamanya adalah menjadi sarana bagi suatu titik yang ingin berhubungan dengan jaringan luar. Terjadi juga Penyaringan / filter data oleh router yang lebih spesifik dilakukan unutk mencegah akses ke seuatu komputer .Jarak. Setiap kali sebuah paket melalui router disebut sebagai sebuah hop. RIPv2 mengirimkan semua routing tabel ke router-router tetangganya yang terhubung secara langsung berkomunikasi maka pada tiap router tersebut perlu diterapkan konfigurasi protokol routing sehingga paket yang dikirimkan oleh setiap router sampai ke tujuan.

Pada layer ini menyediakan aksess jaringan untuk user/workgroup dan mengontrol akses dan end user local ke Internetwork. Sering di sebut juga desktop layer. Resource yang paling dibutuhkan oleh user akan disediakan secara local. Kelanjutan penggunaan access list dan filter, tempat pembuatan collision domain yang terpisah (segmentasi). Teknologi sepertiEthernet switching tampak pada layer ini serta menjadi tempat dilakukannya routing statis.

Fungsi Access Layer antara lain:

· Shared bandwidth
· Switched bandwidth
· MAC layer filtering
· Microsegmentation
· Memahami Model Cisco Tiga-Layer Hierarchical



Desain jaringan hirarkis membantu kita untuk membuat jaringan lebih handal dan dapat diprediksi. Tingkat dengan desain tingkat membantu untuk memahami faksi jaringan mudah seperti, kita bisa menggunakan tool seperti access list pada level tertentu dan dapat menghindari mereka dari orang lain.

Model lapisan Cisco terdiri dari tiga lapisan berikut:

· Core layer
· Lapisan Distribusi
· Lapisan Akses

Setiap lapisan memainkan peran dan tanggung jawab khusus yang ditugaskan untuk tiga lapisan logis. Lapisan tersebut sama seperti jaringan lapisan model referensi OSI.



Ketujuh lapisan dalam model OSI menjelaskan beberapa fungsi tetapi tidak protokol. Salah satu protokol yang dapat dipetakan ke lebih dari satu lapisan dan lebih dari satu protokol dapat berkomunikasi dengan satu lapisan. Dengan cara yang sama, menggunakan model Cisco kita dapat membangun implementasi fisik menggunakan implementasi jaringan hirarki. Kita bisa menggunakan banyak perangkat di dalam lapisan tunggal dan kita juga dapat menggunakan perangkat tunggal untuk melakukan fungsi di dua lapisan.

Berikut adalah penjelasan rinci dari lapisan ini.

1. Core Layer


Merupakan layer terluar. Device yang digunakan pada layer ini sebaiknya device yang mampu menerima data dalam jumlah besar dan dapat mengirim data dengan cepat. pada bagian Inti terdapat interkoneksi utama atau akses utama dari network dan yang akan mengoptimalkan transport antar sites. Bisa berupa perangkat Switching di Layer 2 atau Layer 3 yang tugas pokonya sebagai interkoneksi semua sumber daya. Contohnya perangakt Switching Layer 3 yang bertugas forward dan routing semua paket masuk dan keluar network, fungsi firewall dan sistem keamanan lainnya juga bisa di implementasikan di Hirarki Core ini.

Tujuan core layer adalah untuk mempercepat lalu lintas jaringan sebanyak mungkin. Lalu lintas pada lapisan inti adalah umum bagi sebagian besar pengguna dan data pengguna diangkut ke lapisan distribusi yang meneruskan permintaan jika diperlukan. Jika lapisan inti dipengaruhi oleh kegagalan, setiap pengguna terpengaruh pada jaringan. toleransi kegagalan adalah hal utama yang perlu dipertimbangkan pada lapisan ini.
Tanggung jawab utama lapisan inti adalah untuk melihat lalu lintas yang padat, sehingga kecepatan dan masalah lalu lintas prihatin pada lapisan ini. Fungsi dari Core Layer :

Melindungi jaringan dari memeperlambat lalu lintas, penggunaan daftar akses, routing antara berbeda Virtual Local Area Network (VLAN) dan Packet Filtering.
Melindungi jaringan dari dukungan workgroup akses.
Jangan memperluas jaringan core layer. Cobalah untuk mengatasi masalah kinerja dnegan menambah router dan lebih memilih untuk meng-upgrade perangkat lebih dari ekspansi.


2. Distribusi Layer

Device yang digunakan pada layer ini sebaiknya device yang mampu menetapkan policy terhadap jaringan dan mampu melakukan peyaringan/filter paket dan bertindak sebagai firewall. Router bias ditempatkan pada distribusi layer ini. di bagian distribusi akan ditugaskan untuk mendistribusikan semua pengaturan di hirarki Core ke Access dan yang akan membuat kebijakan koneksi. Distribusi lebih ditekankan untuk mempermudah pengaturan dan menyebarkan resource yang ada di network sesuai dengan aturan yang telah dibuat. Peralatan pada hirarki ini biasanya berupa Switching di layer 2.

Hal ini juga dikenal sebagai lapisan workgroup dan ini disebut komunikasi titik antara akses dan layer inti. Fungsi dasar lapisan distribusi routing, filtering dan akses WAN dan mengetahui metode yang dapat mengakses paket inti. Lapisan ini harus mencari tahu mekanisme tercepat untuk menangani operasi jaringan seperti bagaimana penanganan dan forwarding file ke server berdasarkan permintaan. Setelah menemukan jalan yang terbaik, distribusi permintaan lapisan maju menuju lapisan inti dan kemudian ke layanan yang tepat. Implementasi kebijakan dilakukan pada layer distribusi dan Anda bisa latihan fleksibilitas mendefinisikan operasi jaringan.

Berikut adalah fungsi yang harus dilakukan di layer distribusi:

· Implementasi dari daftar akses untuk menyaring lalu lintas yang menarik dan memblokir lalu lintas tidak menarik.
· Keamanan dan jaringan kebijakan pelaksanaan yang berisi terjemahan alamat dan firewall.
· Routing statis redistribusi
· Mengaktifkan routing antara semua VLAN
· Mendefinisikan domain broadcast dan multicast


3. Akses Layer

Merupakan layer yang terdekat dengan user. Sebaiknya device yang terpasang dapat berfungsi menghubungkan antar host dan dapat mengatur collision domain. di bagian inilah semua perangkat disebarkan dan di interkoneksikan ke semua end point sumber daya yang ada misalnya terminal user dan sebagainya. Peralatan bisa berupa router layer 3 atau switching layer 2.

User dan workgroup akses ke jaringan dan sumber daya didefinisikan pada lapisan akses dan lapisan ini juga dikenal sebagai lapisan desktop.


Berikut adalah beberapa fungsi dari lapisan akses:

· Mengelola kontrol akses dan kebijakan
· Buat collision domain yang terpisah
· Konektivitas workgroup melalui layer distribusi

DDR (Double Data Rate) dan teknologi Ethernet switching yang terutama digunakan dalam lapisan akses dengan Static routing.

Beberapa Device yang termasuk core layer :

Cisco switches seperti seri 7000, 7200, 7500, and 12000 (untuk digunakan pada WAN)
Catalyst switches seperti seri 6000, 5000, and 4000 (untuk digunakan pada LAN)
T-1 and E-1 lines, Frame relay connections, ATM networks, Switched Multimegabit Data Service (SMDS)
Cisco ASR 9000 Series Aggregation Services Routers
Cisco ASR 1000 Series Aggregation Services Routers
Cisco Carrier Routing System
Cisco 7600 Series Routers
Cisco XR 12000 Series Router

Beberapa Device yang termasuk distribute layer :

Cisco Catalyst 6500 Series Switches
Cisco ASR 1000 Series Aggregation Services Routers

Beberapa Device yang termasuk Access layer :
Cisco 1900 Series Integrated Services Routers
Cisco 2900 Series Integrated Services Routers
Cisco 3900 Series Integrated Services Routers
Cisco 800 Series Routers